Dalam kesempatan itu, Retno membahas perkembangan kerjasama perdagangan, khususnya Mutual Recognition Agreement (MRA) pada produk halal dengan Selandia baru.
"Kami telah membahas rancangan Selandia Baru dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Indonesia," ungkapnya dalam sebuah pernyataan.
Menlu RI menjelaskan bahwa terdapat beberapa masalah yang tertunda, sehingga menyarankan agar kedua pihak melakukan konsultasi bersama.
"Masih ada beberapa masalah yang tertunda, namun saya yakin masalah tersebut akan segera terselesaikan," tambah Menlu.
Pertemuan dengan Wakil PM Selandia Baru secara umum digelar untuk membahas rencana penyelenggaraan Joint Ministerial Commission (JMC) ke-11 di Wellington yang akan digelar Mei mendatang.
"Kami sekarang sedang mengerjakan substansi JMC. Kita ingat bahwa pada JMC terakhir pada bulan November 2021, kedua Pemerintah membuat komitmen untuk memajukan kerja sama ekonomi serta kerja sama pembangunan," ungkap Retno.
Dalam diskusi tersebut, Menlu RI juga menyampaikan komitmen Indonesia dalam menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan Indo Pasifik.
"Saya menekankan pendekatan konsisten Indonesia untuk mengambil bagian aktif dalam memelihara perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran sebagai bagian dari kawasan Pasifik," kata dia.
Retno berharap dapat bekerja sama dengan Selandia Baru dalam mengimplementasikan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dan membina kerjasama yang inklusif di kawasan.
BERITA TERKAIT: