Meski kondisi dingin dan berangin, lebih dari 100 jamaah melaksanakan salat dengan pemandangan papan reklame iklan LED terang yang menerangi landmark Manhattan.
Salah seorang jamaah bernama Salman Al-Hanafy mengaku senang bisa datang dan melaksanakan salat tarawih di Time Square untuk pertama kalinya.
“Senang sekali datang ke sini sebagai umat Islam. Saya melihat Muslim dari mana-mana, saya terkejut, ini pertama kalinya saya ke sini. Saya ingin datang dan melihat euforia masyarakat," ujarnya, seperti dikutip dari
Arab News. Vokalis melantunkan Nasheed, dan anak-anak membacakan Al-Qur'an, yang salinannya dibagikan kepada umat Islam dan pejalan kaki di jalan-jalan Time Square.
“Banyak orang yang tertarik dengan Al-Qur'an, kita hampir kehabisan yang berbahasa Prancis. Ini menjelaskan pentingnya berpuasa di bulan Ramadhan,” kata Ahmad Yasar, seorang mahasiswa IT di New York.
Beberapa di antara jamaah juga mengibarkan bendera Palestina sebagai bentuk solidaritas terhadap masyarakat di Gaza.
New York telah menjadi tempat terjadinya puluhan protes, sebagian pro-Palestina dan lainnya pro-Israel, sejak serangan 7 Oktober terhadap Israel oleh kelompok militan Hamas yang memicu perang.
Serangan Hamas terhadap Israel selatan mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel.
Sementara itu, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, operasi militer balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 31.045 orang di Gaza, mayoritas perempuan dan anak-anak.
BERITA TERKAIT: