Hal itu disampaikan oleh CEO Tesla dan pemilik Twitter Elon Musk dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
ANI News pada Kamis (25/1).
Musk menyoroti pentingnya rekonstruksi DK PBB sehingga mampu merepresentasikan seluruh kekuatan di dunia secara adil.
"Pada titik tertentu, perlu ada revisi terhadap badan-badan PBB. Masalahnya adalah mereka yang memiliki kekuasaan berlebih tidak mau menyerah," ujarnya.
Lebih lanjut Musk menilai India dan salah satu negara di Afrika cocok menjadi anggota tetap PBB yang memiliki hak veto seperti Amerika Serikat (AS), China, Rusia, Prancis, dan Inggris.
"Meski merupakan negara dengan populasi terpadat di dunia, India tidak memiliki kursi permanen di DK PBB. Afrika secara kolektif juga harus memiliki kursi permanen," ungkap Musk.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga desakan agar DK PBB mampu mencerminkan perwakilan dunia saat ini.
"Lembaga-lembaga tersebut harus mencerminkan kondisi dunia saat ini, bukan kondisi 80 tahun yang lalu," tegas Guterres.
India telah menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB selama delapan periode (16 tahun).
Saat ini jumlah negara yang tergabung dalam PBB adalah sekitar 200. Meski begitu, anggota tetap DK PBB masih tetap sama yakni lima pemilih hak veto.
BERITA TERKAIT: