Hal tersebut diungkap oleh Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, melalui unggahannya di platform media sosial X.
"Sagiv Jehezkel, pesepakbola Israel dari klub Antalyaspor, meninggalkan negara kami pada pukul 17.15 (waktu setempat)," tulis Yerlikaya, seperti dimuat
Reuters.
Menurut laporan Menteri Kehakiman Turki Yilmaz Tunc, Jehezkel sempat ditahan karena dugaan penghasutan setelah dirinya memperlihatkan catatan di pergelangan tangannya yang diperban bertuliskan "100 hari, 7.10", di samping lambang Bintang Daud Yahudi.
"Jaksa Antalya meluncurkan penyelidikan terhadap Jehezkel karena sikap buruknya yang mendukung pembantaian Israel di Gaza setelah mencetak gol," kata Tunc.
Tulisan yang diduga berarti 100 hari perang di Jalur Gaza itu dianggap kontroversial di Turki, sebab negara itu sangat mendukung kemerdekaan dan kebebasan rakyat Palestina.
Namun belum sehari ditahan, Jehezkel sudah dibebaskan oleh pihak kepolisian dan dikembalikan ke rumahnya.
Menurut laporan klub sepak bola Antalyaspor, Jehezkel, telah dibebaskan dan sebuah jet pribadi akan membawanya dan keluarganya kembali ke Israel.
Ketua klub Antalyaspor, Sinan Boztepe mengumumkan pemecatan Jehezkel karena telah melakukan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai nasional.
“Saya menyaksikan dengan sedih dan terkejut bahwa Sagiv Jehezkel bertindak bertentangan dengan sensitivitas Antalya, Antalyaspor, dan negara kami,” cuitnya di X.
Sementara itu, Jehezkel membantah jika dirinya mendukung pembantaian Israel. Dia tidak memiliki maksud menghasut apalagi memprovokasi siapa pun. Pesan 100 hari yang ia tulis merupakan harapan agar perang segera berakhir.
"Saya adalah seseorang yang percaya bahwa periode 100 hari ini harus berakhir sekarang. Saya ingin perang berakhir. Itu sebabnya saya menunjukkan pesan itu di sini," Jehezkel.
Turki telah menjadi kritikus yang keras terhadap perang dahsyat Israel di Gaza yang dilancarkan 7 Oktober lalu.
Setelah penahanan Jehezkel, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menuduh Turki bertindak sebagai tangan eksekutif de facto Hamas.
Dalam postingannya di X, Gallant mengungkit jasa Israel yang telah memberikan bantuan cepat kepada Turki setelah gempa bumi tahun lalu.
BERITA TERKAIT: