Untuk menekan biaya operasional yang terus meningkat, otoritas di Bandara Internasional Ben Gurion Israel akhirnya merumahkan 600 stafnya tanpa memberi gaji.
Sementara itu, 1.000 karyawan yang tersisa dikurangi jam kerjanya hingga 25 persen.
"Otoritas bandara mengumumkan pemberhentian sementara ratusan staf tidak dibayar dan mengurangi beban kerja karyawan lain," ungkap laporan tersebut, seperti dikutip dari
Middle East Monitor pada Sabtu (23/12).
Menurut laporan Israeli Broadcasting Corporation (Kan), awalnya bandara di seluruh negara itu memiliki jumlah staf sebanyak 4.600 orang.
Kendati demikian, setelah jumlah wisatawan menurun akibat perang dan PHK besar-besaran, saat ini hanya 3.000 karyawan yang bekerja penuh di bandara Israel.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: