Dalam sebuah postingan di platform X pada Jumat (24/11), Thavisin mengatakan para warga yang diculik telah bebas dan dijemput oleh petugas kedutaan Thailand.
“Telah dikonfirmasi oleh pihak keamanan dan Kementerian Luar Negeri bahwa 12 sandera Thailand telah dibebaskan,” cuit Thavisin, seperti dimuat
Arab News.
Dari 240 orang sandera Hamas, 25 di antaranya merupakan warga Thailand. Mereka telah ditahan selama hampir dua bulan sejak perang dengan Israel meletus 7 Oktober lalu.
Serangan mendadak Hamas di wilayah Selatan Israel mengakibatkan 1.200 warga di sana meninggal dunia.
Kendati demikian, serangan balasan Israel terhadap Hamas justru mengakibatkan sekitar 15.000 warga Palestina, dengan ribuan di antaranya merupakan perempuan anak-anak.
Pada Jumat pagi (24/11), pukul 07.00 waktu setempat, gencatan senjata yang disepakati mulai diberlakukan. Selama empat hari ke depan gencatan senjata di wilayah Selatan Gaza berlangsung selama 24 jam penuh.
Namun, di wilayah Utara, tempat pertempuran berlangsung, gencatan senjata hanya berlaku selama enam jam setiap harinya.
Selama gencatan senjata berlangsung, Israel sepakat untuk membebaskan 150 tahanan Palestina dari penjara mereka. Sementara Hamas sepakat untuk mengembalikan 50 sandera.
Gelombang pertama pengembalian dilakukan Israel dengan membebaskan 39 tahanan Palestina, dan Hamas telah mengembalikan 24 warga Israel yang mereka sandera.
BERITA TERKAIT: