Langkah itu diambil setelah proyek-proyek di bawah naungan Belt and Road Initiave (BRI) di Nepal tidak menunjukkan tanda-tanda keberhasilan.
Pergerakan China diketahui setelah Sekretaris Partai Komunis China untuk Daerah Otonomi Xizang, Wang Junzheng melakukan kunjungan ke Kota Pokhara, Provinsi Gandaki, dan ibu kota Kathmandu.
Mengutip
ANI News pada Rabu (15/11), kunjungan Wang dilakukan untuk mengimplementasikan isi dari nota kesepahaman yang telah ditandatangani oleh Perdana Menteri Pushpa Kamal Dahal dan Presiden Xi Jinping tahun 2009 lalu.
Di Kathmandu, delegasi China berhasil melakukan pertemuan dengan Presiden Ramchandra Paudel, Wakil Presiden Ramsahay Prasad Yadav, Perdana Menteri Dahal, Ketua Majelis Nasional Ganesh Prasad Timilsina, serta Wakil Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri Narayan Kaji Shrestha.
Sementara di Kota Pokhara, Provinsi Gandaki, Wang mengatakan mereka akan membuka perbatasan Korala yang telah ditutup selama empat tahun guna mendorong pembangunan di provinsi itu.
"Semua titik perbatasan telah dibuka, dan fasilitas transit serta transportasi telah dibuka kembal. China membantu dengan 20 juta RMB untuk reformasi administrasi Nepal," ungkap Wang.
Dalam laporan disebutkan bahwa proyek andalan BRI China bernilai miliaran dolar yang ditandatangani dengan Nepal pada 2017, hanya menghasilkan sedikit kemajuan.
Kedua belah pihak masih menunggu finalisasi rancangan rencana penerapan BRI.
BERITA TERKAIT: