Mengutip The Defense Post pada Selasa (7/11), kegiatan tersebut akan berlangsung selama tiga hari, mulai 7 hingga 9 November mendatang.
"Ini mencakup latihan udara dan bawah air, serta latihan keamanan maritim dan penembakan langsung," ungkap laporan tersebut.
Tiga kapal perusak Armada Pasifik Rusia disebut akan ikut berpartisipasi dalam latihan tersebut dengan awak 800 orang.
Latihan dilakukan menyusul laporan bahwa kelompok pemberontak di negara bagian Shan Utara berhasil membunuh banyak personel junta.
Sementara itu, Rusia adalah pendukung utama Myanmar, memberikan dukungan diplomatik dan militer.
Senjata seperti sistem rudal permukaan-ke-udara Pantsir-S1, drone, radar, helikopter M-17 dan Mi-35, serta jet tempur Su-30 telah dipasok Rusia ke Myanmar.
Secara konsisten Moskow memblokir resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengutuk kudeta militer tahun 2021.
Sebaliknya, Myanmar menahan diri untuk tidak mengutuk Rusia atas invasinya ke Ukraina.
BERITA TERKAIT: