Jurubicara Kementerian Luar Negeri RRDK menyebut Israel telah melakukan kejahatan perang dengan mengebom lembaga kesehatan masyarakat yang harusnya dilindungi baik di masa damai atau masa perang.
"Ini adalah kejahatan perang yang sangat mengerikan dan tidak etis," tegasnya, seperti dimuat
KCNA pada Kamis (26/10).
Ia kemudian menyoroti keterlibatan AS dalam aksi Israel di rumah sakit Palestina. Dia mengatakan bahwa aksi pengeboman telah dilakukan di bawah perlindungan AS yang tidak terselubung.
"AS mengirimkan amunisi dalam jumlah besar ke Israel dan mengirimkan dua kelompok kapal induk ke perairan Timur Tengah. Ini memberikan Israel lampu hijau untuk membantai warga Palestina," tambahnya.
Bahkan setelah serangan tersebut dilancarkan, kata jubir, AS berusaha membantu Israel dengan menyebarkan berita bahwa rekannya itu tidak bersalah dan mengkambinghitamkan pihak lain.
"Hal ini menunjukkan bahwa AS adalah kaki tangan yang berkomplot dan mendorong genosida Israel," tegasnya.
AS dengan arogan memveto resolusi DK PBB yang mengizinkan akses kemanusiaan ke Jalur Gaza, hanya dengan alasan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri.
Korea menilai sikap AS hanya akan merusak perdamaian global dan mendorong kejahatan perang Israel semakin menjadi-jadi.
BERITA TERKAIT: