Namun dengan banyaknya bantuan yang diberikan, para ahli cukup sangsi jika Pakistan bisa keluar dari krisis ekonomi parahnya.
Sejumlah pakar kebijakan mengaku menyayangkan tidak efektifnya bantuan asing ke Pakistan selama lebih dari satu dekade terakhir yang sebatas solusi jangka pendek.
Berdasarkan penelitian yang dikutip
Greek City Times, bukti empiris menunjukkan bahwa bantuan luar negeri tidak selalu mendorong pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang, seperti Pakistan.
Meskipun Pakistan merupakan penerima bantuan luar negeri sejak kemerdekaan, bukti menunjukkan bahwa bantuan luar negeri tidak memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Pakistan selama beberapa dekade.
Itu lantaran mereka tata kelola pemerintahan dan indikator kebebasan ekonomi mereka masih rendah. Bahkan untuk Pakistan, skor kebebasan ekonominya berada di bawah ambang batas. Terlebih lagi, negara ini berada pada peringkat terendah dalam hal kualitas kelembagaan, dengan nilai indeks korupsi yang tinggi.
Selain itu, bantuan luar negeri melumpuhkan kemampuan Pakistan untuk mengadopsi kebijakan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan.
Terdapat beberapa faktor saling terkait yang membuat bantuan luar negeri untuk Pakistan pada akhirnya tidak bermanfaat.
Pertama, secara historis, sebagian besar bantuan dari Amerika Serikat (AS) ditujukan untuk memperluas kapasitas militer Pakistan dibandingkan berfokus pada pengembangan fasilitas sipil seperti pembangunan sekolah, jalan, atau fasilitas medis.
Kedua, perlunya transparansi yang lebih besar mengenai belanja bantuan luar negeri di Pakistan. Bantuan sering kali perlu dialokasikan secara lebih efisien ke sektor publik dan dialihkan ke proyek-proyek non-pembangunan.
Ketiga, ketergantungan yang berlebihan dan berkepanjangan pada bantuan luar negeri telah menciptakan situasi "moral hazard" bagi perekonomian Pakistan.
Keempat, perekonomian Pakistan perlu melakukan reorientasi, dengan fokus pada penguatan investasi dalam negeri, penanaman modal asing, ekspor, dan stabilitas politik untuk mencapai otonomi ekonomi.
Yang terakhir, ketergantungan terhadap bantuan mempunyai dampak buruk berupa kondisi yang ditetapkan oleh para donor.
BERITA TERKAIT: