Hal itu diungkap oleh pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah kepada
Kantor Berita Politik RMOL pada Rabu (18/10).
Menurut Reza, Israel tidak akan bermain-main dengan waktu karena sangat tidak bagus jika perang itu masih berlangsung melewati hari peringatan PBB yang idealnya harus penuh dengan perdamaian dan persahabatan. Sehingga HUT PBB dapat menjadi momentum.
"Israel sesegera mungkin memenangkan perang tersebut dengan caranya yang biadab," ujarnya.
Jika perang darat terjadi, Reza menilai itu akan berlangsung dengan sangat tidak seimbang.
Normalnya, perang darat dilakukan dengan perbandingan pasukan 1 lawan 2. Tetapi, Reza tidak yakin bahwa Palestina memiliki pejuang yang sebanding dengan Israel.
"Israel sudah menyiapkan 200 ribu pasukan cadangan dan 100 ribu pasukan reguler, 300 semuanya. Sedangkan saya enggak yakin Palestina memiliki personel sampai 100 ribu personel," ungkapnya.
Reza menambahkan, serangan darat tidak bisa dihindari, karena ambisi teritorial Israel telah terbentuk sejak negara itu merdeka pada 1948.
BERITA TERKAIT: