Melalui
Kantor Berita Resmi KCNA pada Jumat (13/10), Pyongyang menekankan bahwa apa yang diberitakan media dan pakar Barat sama sekali tidak benar.
"Badan pers dan pakar palsu pemerintahan AS menyebarkan desas-desus yang tidak berdasar dan salah bahwa senjata Korea Utara tampaknya digunakan untuk menyerang Israel,” bunyi laporan tersebut.
Pyongyang menuduh balik dengan menyebut Barat sengaja mengalihkan isu agar publik tidak lagi mengkritik ketidakbecusan mereka dalam menangani konflik Timur Tengah.
"Ini hanyalah upaya untuk mengalihkan kesalahan atas krisis Timur Tengah yang disebabkan oleh kebijakan hegemoni yang salah ke negara ketiga dan dengan demikian mereka bisa menghindari kritik internasional,” tambahnya.
Menurut Korea Utara, perang yang kembali meletus antara Israel dan Hamas mencerminkan ketidakmampuan Barat, khususnya AS sebagai kekuatan hegemon.
"Ini menunjukkan keterbatasan strategi hegemoni AS dan tujuannya untuk menjadi satu-satunya negara adidaya global," tegasnya.
Konflik terbaru Israel-Palestina dimulai pada akhir pekan dengan serangan mendadak oleh Hamas, serangan paling mematikan yang dilakukan militan Palestina dalam sejarah Israel.
Awal pekan ini, laporan
Radio Free Asia merujuk para ahli militer menyebut bahwa militan Hamas mungkin menggunakan senjata Korea Utara.
Mereka juga menunjukkan rekaman para pejuang Palestina yang tampak menggunakan menggunakan peluncur roket yang diduga berasal dari Utara.
Voice of America milik AS juga mengutip seorang pakar intelijen, mengatakan beberapa senjata yang digunakan oleh Hamas kemungkinan besar berasal dari Korea Utara.
BERITA TERKAIT: