Operasi "Al Aqsa Flood" dilakukan kelompok Hamas dari Jalur Gaza pada Sabtu (7/10).
The Telegraph menyebut Hamas meluncurkan 5.000 roket dalam 20 menit ke wilayah Israel. Namun sumber lain menyebut jumlah yang berbeda.
Serangan yang dilakukan oleh Hamas telah memicu deklarasi darurat oleh Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahkan menyebut serangan tersebut bukanlah operasi, melainkan perang.
Hamas mengklaim serangan dilakukan sebagai respons atas penodaan Masjid Al Aqsa dan banyaknya kekerasan terhadap pemukim Palestina di Tepi Barat.
Sumber-sumber medis di Gaza mengatakan sedikitnya 160 warga Palestina tewas. Sementara sedikitnya 40 orang meninggal di Israel.
Perkembangan di Timur Tengah ini memancing berbagai reaksi dari para pemimpin dunia.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dari tindakan agresif.
"Kami meminta semua pihak untuk menahan diri dari tindakan agresif," ujarnya.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengutuk serangan Hamas, yang ia sebut sebagai teroris, terhadap Israel.
“Saya mengutuk keras serangan teroris yang saat ini melanda Israel. Saya menyatakan solidaritas penuh saya kepada para korban, keluarga mereka, dan orang-orang terdekat mereka,” tulis Macron di X.
Di sisi lain, penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ali Hosseini Khamenei mengatakan bahwa Iran mendukung serangan Palestina.
“Kami mengucapkan selamat kepada para pejuang Palestina. Kami akan mendukung para pejuang Palestina sampai pembebasan Palestina dan Yerusalem," kata penasehatnya, Rahim Safavi.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa rakyat Palestina mempunyai hak untuk membela diri terhadap teror pemukim dan pasukan pendudukan.
Kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka memantau dengan cermat situasi di Gaza dan melakukan kontak langsung dengan kepemimpinan perlawanan Palestina.
Kementerian luar negeri Qatar mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa Israel sendirilah yang bertanggung jawab atas meningkatnya kekerasan terhadap rakyat Palestina.
BERITA TERKAIT: