Insiden tersebut terjadi selama delapan jam di sekat Second Thomas Shoal, yang diklaim oleh Filipina dan China, pada Rabu (4/10).
Ketika itu, satu kapal penjaga pantai Filipina diblokir dan dikepung oleh kapal penjaga pantai dan milisi China. Sebuah kapal penjaga pantai China bahkan berada dalam jarak hanya satu meter, hampir bertabrakan dengan kapal Filipina.
Kemudian pada Jumat (6/10), Filipina menyampaikan protes pada China.
“Kami mengutuk perilaku kapal penjaga pantai China. Mereka telah melanggar hukum internasional, khususnya peraturan tabrakan,” kata jurubicara penjaga pantai Filipina, Komodor Jay Tarriela, seperti dikutip
Reuters.
Menurut Tarriela, tabrakan dapat dicegah ketika salah satu dari dua kapal penjaga pantai Filipina, BRP Sindangan, dengan cepat memutar mesinnya untuk menghindari tabrakan dengan kapal penjaga pantai China yang melintasi haluannya pada jarak hanya satu meter.
"Ini adalah manuver paling berbahaya yang dilakukan kapal penjaga pantai China terhadap kapal patroli Filipina," lanjut Tarriela.
China telah mengepung Filipina dengan kapal penjaga pantai dan kapal milisinya untuk mencegah Filipina memasok bahan bangunan yang dikhawatirkan Beijing digunakan untuk membangun pos permanen di kawasan tersebut.
BERITA TERKAIT: