Rumor tersebut disebar oleh mantan diplomat India yang pernah bertugas di Sudan, Polandia, dan Armenia, Deepak Vohra.
"Ketika Justin Trudeau datang ke India untuk G20 bulan ini, pesawatnya penuh dengan kokain. Dia melakukannya dan tidak keluar dari kamar selama dua hari," kata Vohra, seperti dikutip
Eastern Eye.
Vohra menyebut Trudeau menjadi kesepian. Ia juga membenarkan tindakan India yang menangguhkan layanan visa di Kanada.
“Istri saya menemuinya di bandara Delhi dan mengatakan bahwa Trudeau tampak depresi dan stres. Kami tidak tahu alasannya. Saya tidak tahu kenyataannya, tapi media sosial dan beberapa ‘rumor yang dapat dipercaya’ menyatakan bahwa pesawatnya penuh dengan kokain," lanjut Vohra.
Pernyataan Vohra dibantah oleh pemerintah Kanada.
"Ini benar-benar salah dan merupakan contoh yang meresahkan tentang bagaimana disinformasi dapat masuk ke dalam pemberitaan media,” kata kantor Trudeau dalam sebuah pernyataan yang dilansir
Toronto Sun, Minggu (1/10).
Trudeau terdampar di Delhi selama dua hari setelah pertemuan puncak karena masalah teknis pada pesawatnya.
Pernyataan Vohra muncul setelah Trudeau menuduh agen-agen India mungkin terlibat dalam pembunuhan pemimpin separatis Sikh, Hardeep Singh Nijjar.
Nijjar ditembak mati di tempat parkir kuil Sikh di British Columbia pada 18 Juni.
BERITA TERKAIT: