Ia menggantikan Justin Trudeau yang mengundurkan diri setelah hampir satu dekade berkuasa.
Dalam pidato perdananya, Carney menegaskan bahwa dirinya tidak akan pernah membiarkan Kanada menjadi bagian dari Amerika Serikat (AS).
"Kanada tidak akan pernah dalam cara, bentuk, atau wujud apa pun menjadi bagian dari Amerika Serikat," kata Carney, dikutip dari
AFP, Sabtu 15 Maret 2025.
Meski demikian, Carney juga mengatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, meski Trump terus menerapkan kebijakan perdagangan yang berpotensi merugikan perekonomian Kanada.
"Kami menghormati Presiden Trump yang telah menempatkan sejumlah isu penting dalam agendanya. Kami memahami pendekatannya," ujar Carney, dikutip dari Reuters.
Namun PM baru ktu menegaskan bahwa dirinya belum memiliki rencana untuk berbicara langsung dengan Trump dalam waktu dekat.
Ottawa sebelumnya telah terguncang oleh runtuhnya hubungan lintas batas sejak Trump kembali menjabat pada Januari, dengan mengumumkan perang dagang dan mendesak Kanada menyerahkan kemerdekaannya untuk menjadi negara bagian ke-51 AS.
Dalam hal ini, Carney menyebut pemerintahan Trump menjadi tantangan terbesar yang dihadapi Kanada dalam satu generasi dan tarif AS terhadap barang Kanada tidak dapat dibenarkan.
Ia juga mengecam rencana Trump untuk mencaplok Kanada, yang ia sebut sebagai "ide gila."
Selain berfokus pada hubungan dengan AS, Carney juga berencana merombak kabinet yang diwarisinya dari Trudeau.
Dari total 24 posisi menteri, Carney berencana memangkas hampir setengahnya dengan fokus memperbaiki hubungan dengan Washington dan kondisi perekonomian domestik.
BERITA TERKAIT: