Polisi Northumbria mengatakan pria berusia 60-an ini merupakan tersangka kedua dan saat ini sedang diinterogasi di dalam tahanan, beberapa jam setelah seorang remaja berusia 16 tahun yang merupakan tersangka pertama dibebaskan dengan jaminan.
“Penghancuran yang tidak masuk akal atas bangunan yang tidak diragukan lagi merupakan landmark terkenal di dunia, dan harta karun lokal, telah mengakibatkan gelombang keterkejutan, kengerian dan kemarahan di seluruh Timur Laut dan lebih jauh lagi,” kata Kepala Detektif Inspektur Rebecca Fenney-Menzies, seperti dikutip dari
Associated Press, Sabtu (30/9).
“Saya berharap penangkapan kedua ini menunjukkan betapa seriusnya kami menangani situasi ini, dan komitmen berkelanjutan kami untuk menemukan mereka yang bertanggung jawab dan membawa mereka ke pengadilan,” tambahnya.
Tersangka pertama ditangkap pada Kamis karena dicurigai melakukan tindak kriminal setelah pohon itu dihancurkan pada Rabu malam.
Aksi vandalisme terhadap salah satu pohon paling ikonik di Inggris ini telah membuat masyarakat di seluruh Inggris bingung dan marah.
Robert Macfarlane, seorang penulis alam terkenal, mengatakan dia sangat muak mendengar berita tentang pohon yang dikenal dan dicintai oleh jutaan orang tersebut.
“Saya hanya melihat ini sebagai bagian dari lingkungan yang tidak bersahabat terhadap kehidupan di negara ini,” katanya kepada radio
BBC.“Itu adalah pohon tempat abu disebar, pernikahan dilangsungkan, dan itu adalah tempat berlindung bagi para pejalan kaki yang lelah," ujarnya.
Setelah industrialisasi dan urbanisasi selama berabad-abad, Inggris dianggap sebagai salah satu negara yang paling banyak mengalami deforestasi di Eropa.
Pohon yang ditebang baru-baru ini adalah salah satu landmark utama di sepanjang Tembok Hadrian, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO yang dibangun hampir 2.000 tahun yang lalu ketika Inggris masih menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi untuk menjaga perbatasan barat lautnya.
Selama beberapa generasi, para pejalan kaki berhenti sejenak untuk mengagumi dan memotret pohon di Sycamore Gap, yang menjadi terkenal ketika muncul dalam film Kevin Costner tahun 1991 “Robin Hood: Prince Of Thieves.”
National Trust, yang selama lebih dari 125 tahun berupaya melindungi warisan dan bentang alam Inggris, mengatakan pihaknya saat ini membuat situs tersebut aman, dan membantu staf dan masyarakat menerima berita tersebut.
Pohon tersebut, yang ditebang dekat pangkal batangnya, bisa tumbuh kembali, kata para ahli, meski mereka memperingatkan bahwa kondisinya tidak akan pernah sama lagi.
Rob Ternent, kepala tukang kebun di The Alnwick Garden, yang berada di dekat lokasi mengecam pengrusakan tersebut.
“Akan sangat sulit mengembalikannya ke pohon aslinya," kata dia.
Ternent mengatakan bahwa tunas pemulihan pertama mungkin mulai muncul di musim semi, dan meskipun berpotensi tetap lebat, tinggi pohon mungkin hanya bisa mencapai sekitar 2,4 meter.
“Umurnya sekitar 300 tahun, jadi butuh waktu lama untuk kembali ke ukuran itu,” demikian Ternent.
BERITA TERKAIT: