Begitu yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres ketika menyampaikan pidato pembukaan Sidang Majelis Umum PBB ke-78 di New York, Amerika Serikat (AS) pada Selasa (20/9).
“Tantangan global semakin meningkat, dan kita tampaknya tidak mampu bersatu untuk meresponsnya,” ujarnya, mengacu pada berbagai krisis termasuk perubahan iklim, gempa bumi baru-baru ini di Maroko, banjir di Libya, dan kudeta di Afrika.
Guterres menekankan kebutuhan mendesak untuk memodernisasi lembaga multilateral dan mereformasi Dewan Keamanan PBB agar lebih mencerminkan realitas dunia saat ini.
“Ini adalah reformasi atau perpecahan. Dunia telah berubah. Institusi kami belum melakukannya," kata Guterres.
Ia mengakui kompleksitas dalam melakukan reformasi global di tengah persaingan kepentingan dan agenda.
“Tetapi alternatif terhadap reformasi bukanlah status quo. Hal ini berarti merancang ulang arsitektur keuangan internasional sehingga menjadi benar-benar universal dan berfungsi sebagai jaring pengaman global bagi negara-negara berkembang yang berada dalam kesulitan," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: