Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan terdapat dua kunci dalam persoalan pelepasan air limbah Fukushima, yaitu transparansi dan monitoring.
"Satu adalah mengenai masalah transparansi dan prosesnya. Yang kedua dari sisi monitoringnya. Semuanya itu memang harus dilakukan bersamaan dengan IAEA," kata Retno kepada wartawan di kompleks DPR RI, Jakarta pada Kamis (31/8).
Pada Rabu (30/8), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menyebut air limbah terkontaminasi yang dibuang dari PLTN Fukushima tidak berdampak negatif bagi manusia maupun lingkungan.
Dalam laporan resmi Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi pada 4 Juli 2023, pelepasan air limbah PLTN Fukushima dinyatakan tidak memiliki dampak radiologis bagi manusia dan lingkungan.
Pihak Jepang telah menetapkan batas konsentrasi tritium dalam air limbah yang dilepaskan sebesar 1.500 Bq/L atau 1/7 dari standar yang ditetapkan WHO untuk air minum (10.000 Bq/L).
Berdasarkan hasil sampling yang dilakukan rutin oleh pihak pengelola PLTN Fukushima Daiichi, diperoleh nilai konsentrasi tritium dalam air limbah di bawah nilai batas yang telah ditetapkan di atas.
BERITA TERKAIT: