Kabar itu diungkap oleh Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
The Jerusalem Post pada Sabtu (26/8).
Secara terpisah, Presiden Mozambik Filipe Nyusi mengatakan dalam konferensi pada Jumat (25/8), Omar yang juga dikenal sebagai Abu Sulayfa Muhammad dan Ibnu Umar itu telah dibunuh sejak Selasa (23/8).
Kendati demikian, menurut Presiden Nyusi, terbunuhnya Umar bukan berarti pemberontakan juga ikut berakhir.
"Perang melawan pemberontakan belum berakhir," tegasnya.
Departemen Luar Negeri AS telah menetapkan Omar sebagai “pemimpin teroris” pada Agustus 2021. Dia diidentifikasi sebagai kepala departemen militer dan urusan luar negeri kelompok ISIS-Mozambik.
Omar diduga bertanggungjawab atas serangan di wilayah Cabo Delgado dan sebuah hotel kota Palma pada bulan Maret 2021.
Awal pekan ini, Kementerian Pertahanan Mozambik juga mengatakan telah membunuh pemimpin senior pemberontak lainnya bernama Abu Qital.
BERITA TERKAIT: