Kunjungan diumumkan oleh Kishida sendiri saat ia berada di Washington untuk pertemuan trilateral dengan Presiden AS Joe Biden dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol.
"Pelepasan air yang telah diolah adalah sebuah isu yang tidak dapat ditunda agar kemajuan stabil dalam penghentian operasi dan rekonstruksi Fukushima dapat dicapai," ujarnya.
Seperti dimuat
Digital Journal, Sabtu (19/8), PM Jepang itu menyebut bahwa pemerintah saat ini telah berada pada "tahap akhir" pengambilan keputusan, meskipun ia enggan mengomentari waktu pasti pelaksanaan rencana pelepasan tersebut.
Namun, rencana Tokyo untuk melepaskan air limbah dari pembangkit nuklir yang dilanda tsunami pada 2011 lalu telah menimbulkan kekhawatiran di negara-negara tetangga, seperti China, yang kini melarang beberapa impor makanan, serta memicu protes dari masyarakat Korea Selatan.
Kedua negara tetangga itu menyampaikan kekhawatirannya akan dampak lingkungan yang disebabkan oleh pembuangan limbah nuklir tersebut, meski Jepang telah mendapatkan izin dari Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
Untuk itu, dalam beberapa minggu lalu, pemerintah Jepang telah melakukan berbagai upaya untuk memenangkan dukungan masyarakat di dalam dan luar negeri terkait rencana pelepasan limbah itu, termasuk dengan tur pabrik bagi wisatawan dan eksperimen siaran langsung yang menampilkan kehidupan laut di dalam air yang diolah.
BERITA TERKAIT: