Mengutip laporan
Rio Times, Jumat (18/8), kebijakan penangguhan ini dilakukan sebagai respons terhadap kenaikan harga bahan bakar yang telah diterapkan sebelumnya oleh perusahaan minyak negara, Yacimientos Petrolíferos Fiscales (YPF) sebesar 12,5 persen, serta lonjakan harga oleh beberapa perusahaan minyak swasta terkemuka seperti Shell, Axion, dan Puma.
"Tidak akan ada kenaikan harga lebih lanjut selama periode ini karena nilai tukar yang stabil sedang dipertahankan," ujar Menteri Ekonomi Sergio Massa, seraya menambahkan keputusan itu diambil usai mencapai konsensus dengan produsen minyak, penyulingan, Departemen Energi, Bea Cukai, dan Administrasi Pendapatan Publik Federal.
Ia juga menjelaskan bahwa penyesuaian harga ini merupakan hasil dari kerja sama antara konsumen, perusahaan, dan pemerintah, di mana masing-masing pihak akan berbagi beban dari dampak pelemahan mata uang.
Keputusan menangguhkan kenaikan harga bahan bakar ini juga datang seiring dengan langkah Bank Sentral Argentina yang telah mengurangi nilai tukar peso, mata uang lokal, sebesar 21,6 persen hingga akhir Oktober, di tengah kenaikan kurs dolar yang tidak resmi.
Dalam pengumumannya, Massa menyoroti peran vital industri minyak dan gas dalam mendukung ekonomi Argentina, terutama dalam mengimbangi dampak penurunan di sektor lain seperti yang diakibatkan oleh kondisi kekeringan.
BERITA TERKAIT: