Perusahaan pertahanan Australia, EOS Space Systems, mengatakan, di antara satelit-satelit yang terdeteksi adalah Shiyan 12-01 milik Beijing, yang sengaja bermanuver ke posisi di bawah khatulistiwa untuk memantau latihan.
"Ratusan satelit China melewati Australia untuk mengumpulkan data intelijen dari Latihan Talisman Sabre yang baru saja selesai," ungkap badan tersebut, seperti dimuat
The Defense Post pada Jumat (18/8).
Satelit Shijian-17 dan Shijian-23 juga dilacak, melayang ke timur untuk mengamati beberapa area tempat latihan militer dilakukan.
Pejabat EOS Space Systems James Bennett juga menyoroti aktivitas satelit China selama latihan militer penting lainnya yakni Malabar yang dimulai sejak 10 Agustus.
"Lebih dari 300 satelit China dilaporkan melakukan aksi spionase dan dan telah mengumpulkan data setelah melakukan pengawasan selama lebih dari 3.000 jam," ungkapnya.
Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa aktivitas satelit China berbahaya karena memungkinkan pemerintah Beijing memperoleh data tentang kemampuan peralatan dan aktivitas militer darat Australia.
Seorang Jenderal AS telah memperingatkan bahwa China terus menjadi ancaman paling menantang di ruang angkasa. Awal bulan ini, negara itu meluncurkan satelit radar aperture sintetis orbit geosinkron pertamanya.
BERITA TERKAIT: