Akibat insiden tersebut, empat orang dilaporkan tewas. Mereka adalah seorang guru, prefek, direktur sekolah dasar, dan penasihat sekolah, karena tertiban reruntuhan bangunan.
Menurut keterangan saksi yang berada di dekat lokasi kejadian, insiden itu terjadi ketika para pekerja sedang melakukan penggalian. Saat gedung runtuh, mereka segera melarikan diri.
"Tanpa peringatan, bangunan itu runtuh dengan cepat, mengubur beberapa orang di bawah puing-puing reruntuhan tersebut," kata seorang pelukis yang bekerja di lokasi terdekat, Dieudonne Kalabarha.
Seperti dimuat
Barrons, Jumat (11/8), tim penyelidik sedang dikerahkan untuk memulai penyelidikan atas kecelakaan tersebut.
Namun, dalam dugaan awal, Walikota Distrik Bagira, Patience Bengheya, menyatakan kecurigaannya kepada perusahaan konstruksi yang mengurusi proyek tersebut.
"Bisakah Anda bayangkan jika ini terjadi ketika ada anak-anak di dalam?," ujarnya.
Ia juga mengekspresikan keprihatinan tentang insiden tersebut, dan akan meminta perusahaan konstruksi untuk bertanggung jawab.
BERITA TERKAIT: