Dikutip dari
ANI News pada Kamis (3/8), Xi dikabarkan mengangkat Wang Houbin sebagai Komandan Pasukan Roket dan Xu Xisheng sebagai Komisaris Politik pada Senin (31/7).
Penunjukkan itu dinilai cukup terburu-buru karena pemimpin Pasukan Roket sebelumnya, yakni Li Yuchao dan komisarisnya bernama Xu Zhongbo, baru saja diangkat awal tahun 2022.
Keanehan itu tercium oleh para ahli yang menyebut bahwa China sangat jarang mengganti dua pemimpin Pasukan Roket dalam waktu yang cukup singkat. Terlebih kedua pemimpin baru berasal dari cabang militer yang berbeda, Wang berasal dari angkatan laut dan Xu Xisheng dari angkatan udara.
Penunjukkan ketua Pasukan Roket PLA terjadi hanya seminggu setelah Menteri Luar Negeri China, Qin Gang, secara dramatis dicopot dari jabatannya tanpa penjelasan.
Lembaga think tank Stimson Center yang berbasis di Washington mengatakan perombakan itu disinyalir berkaitan dengan upaya peningkatan pembangunan senjata nuklir China.
"China mencoba membangun persenjataan nuklirnya untuk mencegah potensi intervensi AS dalam kontingensi Taiwan. Pergantian pemimpin akan meningkatkan kemampuan Pasukan Roket mewujudkan itu," jelasnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, citra satelit telah mengungkapkan pembangunan ratusan silo rudal balistik antarbenua di gurun China.
Departemen Pertahanan AS memperkirakan peningkatan eksponensial dalam jumlah hulu ledak nuklir di gudang senjata Beijing dalam beberapa dekade selanjutnya.
BERITA TERKAIT: