Mengutip
Malay Mail, Rabu (2/8), serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Swedia dan negara-negara Muslim setelah beberapa protes di negara itu telah melibatkan penodaan Al Quran, termasuk tindakan dua pria yang kembali membakar halaman kitab suci di luar parlemen Swedia di Stockholm.
Berdasarkan keterangan dari kantor gubernur setempat, penyerang yang diduga memiliki gangguan mental menggunakan senjata di distrik Konak di Izmir pada pukul 09:45 GMT.
“Serangan ini terjadi di luar konsulat kehormatan Swedia dan seorang wanita, yang bekerja sebagai sekretaris di misi diplomatik, menderita luka serius dan saat ini berada dalam kondisi kritis,” kata penyiar swasta NTV dalam laporannya.
Pihak berwenang Turkiye saat ini telah menahan pelaku penyerangan dengan senjata dan sedang melakukan penyelidikan mendalam atas insiden tersebut.
Sebagai tanggapan atas serangan ini, layanan pers kementerian luar negeri Swedia di Stockholm mengkonfirmasi peristiwa tragis itu dan mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkomunikasi intens dengan konsulat jenderal di Istanbul.
“Konsul Jenderal Swedia akan melakukan perjalanan ke Izmir besok untuk memberikan dukungan dan menyampaikan belasungkawa kepada korban dan keluarganya,” ungkap pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri Swedia.
Kementerian Swedia lebih lanjut menegaskan bahwa mereka tidak akan memberikan komentar apa pun mengenai skenario ancaman terhadap misi asing atau tindakan keamanan apa yang diambil, untuk menghindari hal yang dapat bertentangan dengan tujuan dari tindakan tersebut.
Dalam beberapa minggu terakhir, Swedia terus menuai banyak kecaman akibat protes di negaranya yang mengizinkan seorang demonstran membakar kitab suci Al Quran, dengan dalih kebebasan berpendapat, yang telah dikutuk oleh negara-negara Muslim dunia dan memicu ketegangan.
BERITA TERKAIT: