Federasi Persatuan Mahasiswa Seluruh Burma mengatakan dalam sebuah unggahan di Facebook bahwa para mahasiswa berada di sebuah kantor tempat para aktivis tinggal di kotapraja Budalin di wilayah Sagaing, ketika tiba-tiba serangan datang.
Wilayah itu telah mengalami pertempuran sengit dalam beberapa bulan terakhir.
Seorang warga desa setempat yang menolak disebutkan namanya karena takut akan pembalasan mengatakan, tiga mahasiswa itu berusia belasan hingga awal 20-an. Mereka tewas karena luka tusukan.
"Mereka menusukkan pisau ke dada mereka. Mereka memotong lidah mereka," kata penduduk desa itu kepada kantor berita
AFP, seraya menambahkan bahwa sedikitnya lima rumah telah dibakar dalam insiden itu dan sejumlah orang yang tidak diketahui jumlahnya ditangkap.
Junta Myanmar telah melancarkan kekerasan mematikan terhadap lawan-lawannya sejak militer menggulingkan pemerintah sipil Aung San Suu Kyi dalam kudeta Februari 2021.
Junta menghadapi perlawanan dari milisi 'Pasukan Pertahanan Rakyat' anti-kudeta dan tentara pemberontak etnis yang telah lama terbentuk.
Lebih dari 3.800 warga sipil telah tewas sejak kudeta.
BERITA TERKAIT: