Peringatan bertema “70 Years in Defense of National Sovereignty and World Peace" yang dilaksanakan secara hybrid itu dihadiri langsung oleh 13 aktivis perdamaian Korea dari delapan negara, yakni Filipina, Myanmar, Nepal, Selandia Baru, Australia, Pakistan, Republik Demokratik Rakyat Korea, dan Indonesia sebagai tuan rumah.
Sebelum memasuki kegiatan utama, APRCPRK lebih dahulu membahas urusan keorganisasian berupa penambahan empat pengurus baru APRCPRK. Tiga pengurus baru menempati posisi Co-chairperson. mereka adalah Anwer Lal Dean dari Pakistan, Mizutani Kenji dari Jepang, dan Surenjav Ulemj.
Dengan demikian kini APRCPRK memiliki sembilan ketua bersama. Enam lainnya adalah Mr. Madhav Kumar Nepal dari Nepal, Mr. Neil Fitzgerald dari Australia, Dr. Dogu Perinçek dari Turkiye, Atul Kumar Anjan dari India, Rafael V. Mariano dari Filipina, dan Rashed Khan Meon dari Bangladesh.
Sementara seorang pengurus baru lainnya menempati posisi anggota Biro Informasi Publik, yakni Ayub Qureshi dari Pakistan.
Direktur Biro Informasi Publik APRCPRK Teguh Santosa dalam keterangannya mengatakan bahwa penambahan pengurus baru ini untuk memperluas jangkauan APRCPRK dalam mempromosikan perdamaian di Semenanjung Korea.
“Perdamaian Korea adalah salah satu isu penting dalam menakar perdamaian di kawasan dan dunia umumnya. Diperluakan organisasi yang kuat untuk mempromosikan gagasan perdamaian di kawasan ini dan di dunia pada umumnya,” ujar Teguh.
APRCPRK didirikan pada 12 April 2012 di Pyongyang, dan merupakan penyatuan dari dua organisasi solidaritas di Asia dan Oseania.
BERITA TERKAIT: