Badai juga telah menyebabkan sungai meluap dan ribuan orang dibiarkan tanpa listrik saat badai mendarat.
Beruntung, masyarakat pesisir telah dievakuasi sebelum badai, yang membawa angin dengan kecepatan hingga 175 km/jam dan diperkirakan akan terus menguat saat badai tersebut berlanjut menuju Taiwan dan China.
Penjaga pantai Filipina mengatakan satu orang yang tewas berada di Provinsi Rizal, sementara lebih dari 4.000 penumpang terdampar di berbagai pelabuhan di negara itu setelah perjalanan laut dihentikan.
“Kami dipukuli di sini,” kata Manual Mamba, gubernur provinsi Cagayan utara kepada Reuters.
Biro cuaca Filipina mengatakan badai itu diperkirakan akan melintasi Selat Taiwan dan mendarat di provinsi Fujian, China, pada Jumat pagi (28/7).
Pihak berwenang di Taiwan mengeluarkan peringatan untuk beberapa kabupaten dan kota di selatan pulau itu, termasuk kota pelabuhan utama Kaohsiung.
Lebih dari 300 orang telah dievakuasi di Taiwan selatan dan timur sebagai tindakan pencegahan dengan perkiraan Doksuri akan membawa curah hujan hingga 1 meter.
Badai tersebut juga telah memaksa pembatalan puluhan penerbangan serta banyak layanan feri. Layanan kereta api antara Taiwan timur dan selatan akan ditangguhkan.
Pada Rabu, Pusat Meteorologi Nasional China meningkatkan peringatan topan dari orange menjadi merah, level tertinggi dalam sistem peringatan berkode warna.
"Doksuri diperkirakan akan bergerak ke barat laut dengan kecepatan 10 kpj hingga 15 kpj dan memasuki bagian timur laut Laut China Selatan dari Rabu malam hingga Kamis pagi," kata Administrasi Meteorologi Pusat China.
Badai diperkirakan akan menyapu melewati Taiwan selatan pada Kamis dan diperkirakan mendarat di sepanjang pantai Fujian tengah dan provinsi Guangdong timur pada Jumat pagi, prediksi cuaca China.
The Guangzhou Daily melaporkan bahwa itu bisa menjadi topan terkuat yang telah mendarat atau berdampak serius pada Guangdong timur dalam 10 tahun terakhir.
Sebagai pencegahan, China meningkatkan tanggap daruratnya ke Level II dari Level III dan Administrasi Meteorologi Pusat mendesak orang untuk menyimpan makanan, kebutuhan pokok, dan lilin.
Doksuri akan menjadi topan kedua yang mendarat di China dalam waktu kurang dari dua minggu setelah Talim menyapu provinsi Guangdong pada 17 Juli.
BERITA TERKAIT: