Mengutip
Al Arabiya pada Minggu (23/7), proposal pengiriman peralatan militer pertama ke Ukraina telah disetujui mayoritas Parlemen Bulgaria dengan 148 suara banding 52 yang menolak.
Parlemen mengatakan, kendaraan lapis baja yang mereka miliki tidak lagi digunakan oleh Bulgaria, sehingga alangkah lebih berguna jika diberikan kepada pasukan Ukraina.
"Peralatan ini tidak lagi diperlukan untuk kebutuhan Bulgaria, dan ini dapat menjadi dukungan serius bagi Ukraina yang berjuang melawan invasi Rusia," bunyi pernyataan tersebut.
Bulgaria mendapat kendaraan lapis baja buatan Uni Soviet pada tahun 1980an ketika negara itu masih tergabung dalam organisasi pertahanan Pakta Warsawa.
Pada 2004, Bulgaria bergabung menjadi anggota NATO dan masih memiliki stok pertahanan militer dari era Soviet.
Rencana pasokan militer ke Ukraina sempat ditolak oleh parlemen Bulgaria sebelumnya yang ditunjuk oleh Presiden Rumen Raden.
Bulgaria saat itu masih bersimpati pada Rusia dan menolak pengiriman senjata ke Ukraina karena khawatir akan memperpanjang konflik.
Namun parlemen baru, yang ditunjuk sejak Juni lalu, kini bergerak untuk mengirim kendaraan lapis baja ke Ukraina bersama dengan persenjataan dan suku cadang.
Kebijakan itu menunjukkan perubahan signifikan pada sikap Bulgaria terhadap perang Rusia-Ukraina yang telah meletus sejak Februari tahun lalu.
BERITA TERKAIT: