Berbicara di televisi pada Jumat (21/7), Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa persetujuan Turkiye akan bergantung pada kepatuhan Stockholm terhadap janji memerangi terorisme.
"Ketika aplikasi Swedia untuk keanggotaan NATO diajukan ke parlemen, prosesnya akan berlangsung sesuai dengan jadwal kerja parlemen. Kami akan mengikuti janji dan jaminan yang dibuat oleh pihak Swedia saat negosiasi dengan kami," kata Erdogan.
“Kami akan mengambil langkah-langkah sesuai dengan langkah yang mereka ambil. Ini akan menguntungkan Swedia untuk mengambil langkah konkrit untuk kontraterorisme dan ekstradisi teroris, masalah yang sensitif bagi Türkiye,” tambah Erdogan seperti dikutip dari
Daily Sabah. Setelah menunda ratifikasi tawaran NATO Swedia selama lebih dari satu tahun, Erdogan tiba-tiba setuju setelah pertemuan puncak aliansi di Lithuania bulan ini untuk meneruskannya ke parlemen Turki ketika badan legislatif bersidang kembali pada bulan Oktober.
Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson dan Erdogan, dalam pertemuan di bawah naungan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada 10 Juli, mencapai kesepakatan di mana Turki akan memulai proses meratifikasi aplikasi Swedia untuk keanggotaan NATO.
Ini mencakup enam poin yang menyatakan bahwa Swedia telah membuat perubahan yang diperlukan pada undang-undangnya dan secara signifikan meningkatkan perang melawan manifestasi teroris dari Partai Pekerja Kurdistan selama setahun terakhir, serta melanjutkan ekspor militer ke Turki.
BERITA TERKAIT: