Kalouniwai menegaskan bahwa militer akan tetap mematuhi hukum dan juga menghormati keputusan rakyat untuk memilih pemerintah.
Menurutnya, budaya kudeta yang kerap terjadi di negara itu perlu dilupakan dan seluruh elemen baik militer maupun pemerintah harus bekerja sama memajukan Fiji.
"Setiap orang memiliki tanggung jawab untuk negara ini, tidak hanya Pasukan Militer Republik Fiji (RFMF ), tapi juga setiap lembaga independen negara ini dan semua kementerian," kata Kalouniwai, seperti dimuat
Stuff News pada Kamis (20/7).
Rumor tentang kudeta milter Fiji menyebar setelah bocornya dokumen resmi yang menyebut pemerintah koalisi Fiji telah salah menafsirkan Konstitusi 2013 dan militer disarankan untuk campur tangan.
Perdana Menteri Fiji, Sitiveni Rabuka, menegaskan bahwa kondisi politik negaranya cukup stabil dan pemerintah koalisi berupaya mencapai target anggarannya.
Sementara itu, Kepala operasi polisi ACP, Livai Driu, mengatakan tengah menyelidiki kebocoran dokumen tersebut dan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang.
BERITA TERKAIT: