Dimuat
BBC, Ebere mengaku mengalami sakit kepala, sementara mata dan wajahnya bengkak setelah menangis tanpa henti selama tujuh hari. Ia juga sempat dinyatakan buta sebagian.
"Saya harus mengatur ulang strategi dan mengurangi ratapan saya," ujarnya.
Terlepas dari dampak buruk yang bisa dihasilkan, Ebere bertekad untuk terus menangis sampai bisa memecahkan rekor.
Namun Ebere tidak sendiri. Demam untuk memecahkan rekor dunia tampaknya tengah terjadi di Nigeria dalam beberapa waktu terakhir.
Guinness World Records mencatat lonjakan upaya untuk memecahkan rekor dunia dalam beberapa bulan terakhir. Ini dipicu oleh aksi marathon memasak selama empat hari yang dilakukan oleh seorang koki bernama Hilda Baci.
Pada Mei, Baci, koki berusia 26 tahun berhasil memasak tanpa henti selama 93 jam 11 menit. Aksinya ini berhasil mengalahkan koki di India pada 2019.
Usaha Baci ini mendapatkan banyak dukungan dari publik, termasuk selebritas dan wakil presiden Nigeria. Bahkan situs web resmi guinnessworldrecords.com sempat terganggu selama dua hari.
Kesuksesan Baci juga menjadi inspirasi bagi warga Nigeria lain. Alhasil banyak upaya untuk memecahkan rekor menyanyi, berdoa, hingga berciuman terlama di Nigeria.
Guinness World Records sendiri telah mendesak warga Nigeria untuk bersikap santai dan menyarankan para calon tidak mengambil risiko berbahaya atau usaha mereka tidak akan diakui.
BERITA TERKAIT: