Sebuah dokumen yang disebut milik PKC menunjukkan Beijing mengembangkan metode untuk mengganggu pikiran personel militer hingga pejabat pemerintah.
"Tidak diketahui banyak orang, PKC dan PLA telah memantapkan diri mereka sebagai pemimpin dunia dalam pengembangan senjata neurostrike," kata CCP Biothreats Initiative, seperti dikutip
New York Post, Minggu (16/7).
Kelompok CCP Biothreats Initiative terdiri dari mantan ahli mikrobiologi Angkatan Darat Amerika Serikat (AS), mantan perwira intelijen Angkatan Udara AS, dan peneliti senior di National University of Singapore East Asian Institute.
Mereka mengklaim Beijing mengembangkan senjata menggunakan gelombang mikro dan energi terarah untuk "menyerang, atau bahkan mengendalikan, otak mamalia (termasuk manusia)”.
“Namun, persenjataan ilmu saraf PKC jauh melampaui cakupan dan pemahaman senjata gelombang mikro klasik,” klaim mereka.
Kendati begitu, dokumen 12 halaman dari PKC itu tidak berisi detail mengenai senjata tersebut, termasuk bagaimana mereka bekerja.
Sementara itu, dalam kurun waktu dua tahun terakhir, AS melaporkan ada 1.500 insiden kesehatan anomali di antara para diplomat. Mereka mengalami serangkaian gejala yang tidak dapat dijelaskan, termasuk gangguan pendengaran, vertigo, mual, dan "kabut otak".
Hal ini dijuluki "sindrom Havana" karena pusatnya adalah misi diplomatik AS di Kuba.
BERITA TERKAIT: