Pada pertemuan ini, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mendorong agar kemitraan ASEAN dan Inggris berkontribusi untuk mewujudkan net-zero emission dalam tiga hingga empat dekade ke depan.
"Untuk itu, ASEAN dan Inggris telah memiliki skema kerja sama yang bisa digunakan, antara lain ASEAN-UK Catalytic Green Finance Facility Trust Fund. Kerja sama ini akan memperkokoh kemitraan ASEAN-Inggris sebagai kemitraan masa depan," kata Retno.
Di samping itu, kedua belah pihak juga membahas penguatan kerja sama ekonomi, termasuk peningkatan perdagangan, investasi, resiliensi rantai pasok, perdagangan digital, inovasi, dan keamanan siber.
Beberapa negara ASEAN mengusulkan penjajakan dibentuknya ASEAN-UK Free Trade Agreement.
Di bidang politik dan keamanan, pertemuan menyoroti pentingnya dukungan Inggris terhadap pembentukan arsitektur kawasan yang didasarkan pada paradigma kolaborasi dan kepatuhan terhadap hukum internasional. Secara khusus, ASEAN mendorong Inggris untuk segera mengaksesi Protokol Traktat SEANWFZ.
Sementara itu, Inggris juga akan mendorong kerja sama di bidang pemberdayaan perempuan dan anak perempuan, termasuk dalam konteks Women, Peace and Security (WPS) dan akses pendidikan.
BERITA TERKAIT: