Dalam pernyataannya pada Selasa (11/7), Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mendesak Ankara untuk melihat secara realistis peluangnya untuk bergabung dengan UE.
Sebelumnya, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengaitkan aksesi Swedia ke NATO dengan keinginan lama negaranya untuk menjadi bagian dari komunitas Eropa.
"Rusia menyadari bahwa Turkiye memiliki komitmen pada NATO," kata Peskov, seperti dikutip dari
RT.Ia menekankan agar Turki seharusnya tidak berilusi bahwa suatu hari nanti mungkin diizinkan untuk bergabung dengan Uni Eropa.
"Kami tidak pernah memakai kacamata berwarna mawar dalam hal itu. Tetapi Ankara juga tidak boleh mengenakan aksesori pepatah ketika membahas keanggotaan UE," tambah Peskov.
"Tidak ada yang ingin melihat Turkiye di Eropa. Saya mengacu pada orang Eropa,” kata Peskov.
Pernyataan Peskov menyusul kesepakatan Turkiye yang akhirnya membatalkan keberatannya terhadap Swedia untuk bergabung dengan NATO.
Proses keanggotaan Swedia tidak dapat diselesaikan kecuali semua anggota dari organisasi militer berkekuatan 31 orang itu menyetujuinya, dan Ankara telah menyuarakan keberatannya.
Namun, pada Senin, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengumumkan bahwa Erdogan telah setuju untuk mengirimkan tawaran Swedia untuk ratifikasi ke parlemen nasional.
Erdogan mengaitkan persetujuan Ankara dengan kemajuan negaranya menuju keanggotaan UE, sebuah proses yang sejauh ini telah gagal selama lima dekade.
“Pertama, datang dan buka jalan untuk Turkiye di Uni Eropa dan kemudian kami akan membuka jalan untuk Swedia, seperti yang kami lakukan untuk Finlandia,” kata Erdogan, menjelang pertemuan puncak para pemimpin NATO di Lituania minggu ini.
Baik Stoltenberg maupun Brussel menolak tawaran itu.
Stoltenberg kemudian menyarankan agar Stockholm dapat membantu Ankara meningkatkan hubungan dengan UE, terutama dalam hal hubungan bea cukai atau dalam bentuk kemungkinan perjanjian perjalanan bebas visa.
Peskov dalam pernyataan Senin mencatat bahwa meskipun Rusia dan Turkiye memiliki perbedaan di beberapa bidang, mereka juga memiliki peluang untuk kerja sama yang saling menguntungkan.
BERITA TERKAIT: