Alih-alih, Jerman akan fokus pada upaya untuk menjamin keamanan Ukraina demi menghindari risiko perang dengan Ukraina.
"Berlin tidak setuju dengan prospek menawarkan keanggotaan langsung," ujar seorang sumber kepada
The Telegraph, seperti dikutip pada Minggu (9/7).
Sumber itu mengatakan, Jerman menginginkan proses dan waktu untuk mengembangkan jaminan keamanan, yang pada dasarnya memblokir keanggotaan.
Langkah itu diambil lantaran Jerman khawatir jika Presiden Rusia Vladimir Putin mencoba bermain-main dengan Pasal 5 NATO yang berpotensi menjadi perang antara NATO dan Moskow.
Sementara itu, Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa saat ini sedang mengerjakan "Bucharest-plus", yaitu alternatif kerja sama keamanan, alih-alih menawarkan keanggotaan NATO.
Ukraina mengajukan keanggotaan jalur cepat di NATO pada September 2022 setelah dimulainya operasi militer Rusia pada Februari tahun yang sama.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dalam banyak kesempatan mengatakan bahwa blok itu mendukung aspirasi Kyiv tetapi belum siap untuk segera menyetujui penerapannya, terutama karena keterlibatan aktif Ukraina dalam konflik bersenjata.
BERITA TERKAIT: