Rencana tersebut diungkap oleh Menteri Kehakiman Gunnar Strommer kepada surat kabar
Aftonbladet pada Kamis (6/7), seperti dikutip
Al Arabiya.
Strommer mengatakan pemerintah sedang menganalisis situasi dan apakah perlu mengubah undang-undang.
“Kita harus bertanya pada diri sendiri apakah tatanan saat ini baik atau apakah ada alasan untuk mempertimbangkannya kembali,” kata Strommer.
Dia menambahkan bahwa Swedia telah menjadi target prioritas untuk serangan.
“Kita bisa melihat bahwa pembakaran Alquran minggu lalu telah menimbulkan ancaman terhadap keamanan internal kita,” katanya.
Rencana ini muncul setelah insiden pembakaran Al Quran di luar masjid Stockholm pada pekan lalu oleh seorang imigran Irak. Aksi ini memicu kecaman dan kutukan dari dunia Muslim.
Insiden ini juga merusak upaya Swedia untuk bergabung dengan NATO, dengan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya tidak dapat meratifikasi permohonan Swedia sebelum pembakaran Al Quran dihentikan.
BERITA TERKAIT: