Peringatan tersebut disampaikan oleh Xi ketika keduanya bertemu di Moskow pada Maret lalu. Saat itu Xi meminta Putin, yang berulang kali mengancam akan menggunakan senjata nuklir di Ukraina, agar tidak memakainya.
Mengutip sumber pejabat,
Financial Times pada Rabu (5/7) menyebut Xi menuai pujian karena berusaha membujuk Putin.
China secara konsisten menentang penggunaan senjata nuklir di Ukraina. Namun, beberapa pendukung Kyiv skeptis tentang komitmen Beijing terhadap sikap ini, mengingat hubungan dekat Xi dengan Putin.
Di samping itu, 12 poin rencana perdamaian yang diajukan oleh Xi juga sangat sejalan dengan poin pembicaraan Rusia.
Meski demikian, peringatan Xi terhadap Putin membawa harapan di antara sekutu-sekutu Ukraina bahwa Beijing dapat diandalkan untuk mengakhiri perang. Mereka melihat ini sebagai tanda bahwa China mungkin bersedia mengambil langkah lebih.
Profesor hubungan internasional di Universitas Renmin Beijing, Shi Yinhong berpendapat, Putin harus berpikir dua kali untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina karena hubungan dengan China menjadi taruhan.
"Rusia tidak pernah dan tidak akan pernah mendapat persetujuan China untuk menggunakan senjata nuklir. Jika Moskow menggunakan senjata nuklir melawan Kyiv, China akan semakin menjauhkan diri dari Rusia," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: