Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lembaga Think-tank Jenewa: Polisario Jadikan Sahel Pusat Terorisme Global

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jonris-purba-1'>JONRIS PURBA</a>
LAPORAN: JONRIS PURBA
  • Rabu, 28 Juni 2023, 22:15 WIB
Lembaga Think-tank Jenewa: Polisario Jadikan Sahel Pusat Terorisme Global
Presiden Observatorium Geostrategis Jenewa, Alain Jourdan, ketika berbicara dalam sebuah konferensi bertema “Bagaimana Sahel Menjadi Pusat Terorisme Global?” pekan lalu di Universitas Jeneva, Swis.
rmol news logo Dunia internasional perlu mewaspadai instabilitas di kawasan Sahel akibat keterkaitan gerakan separatis Polisario dengan kelompok kriminal pedagang manusia dan sel teror Al Qaeda.

Kombinasi dari aktivitas yang dilakukan kelompok-kelompok ini telah begitu mengkhawatirkan.

Demikian antara lain disampaikan Presiden Observatorium Geostrategis Jenewa, Alain Jourdan, ketika berbicara dalam sebuah konferensi bertema “Bagaimana Sahel Menjadi Pusat Terorisme Global?” pekan lalu di Universitas Jeneva, Swis.

Alain Jourdan mengatakan, Polisario yang merupakan kelompok sparatis Maroko dibiayai Aljazair dan pernah mendapatkan dukungan persenjataan dari pemimpin Libya Moamar Kadafi yang ingin memperluas pengaruh di kawasan. Kini, kehancuran kelompok ini jadi mengkhawatirkan.

Alain Jourdan juga mengatakan, pernyatan Aljazair bahwa negara itu bersedia membantu perang melawan terorisme di Sahel, tidak dapat diandalkan.

“Dukungan Aljazair  yang gigih untuk Polisario telah menjadi faktor destabilisasi yang sangat berbahaya dalam konteks regional yang sudah eksplosif,” ujarnya seperti dikutip dari North Africa Post.

Mantan Direktur Intelijen di dinas keamanan eksternal Prancis ini juga menggarisbawahi dengan jelas bahwa Aljazair telah mendiskualifikasi dirinya sendiri dari memainkan peran seperti itu.

"Kami memahami upaya yang dilakukannya untuk menyembunyikan keterlibatan anggota Polisario dalam proyek teroris dan perdagangan segala jenis,” sambungnya

Karena itu, Alain Jourdan akhirnya mengklarifikasi bahwa penyelesaian masalah Sahara bergantung pada negosiasi yang mengarah pada proposal otonomi.

“Namun, saya tidak yakin semua orang menginginkan otonomi. Apa yang diinginkan Aljazair, yang mendukung Saharawis, adalah akses ke pantai Atlantik,” demikian katanya. rmol news logo article

EDITOR: JONRIS PURBA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA