Pascal Smet, yang menjabat sebagai Sekretaris Negara Daerah Ibu Kota Brussel itu dikabarkan telah mengundang Walikota Teheran, Alireza Zakani, beserta delegasi Rusia ke acara tersebut.
KTT yang bertujuan untuk membahas berbagai isu perkotaan dan mempromosikan pertukaran pengetahuan serta kerja sama antara kota-kota besar di seluruh dunia ini memang dihadiri oleh walikota dan delegasi dari berbagai belahan negara.
Namun, kontroversi timbul ketika delegasi yang dipimpin oleh Zakani, bersama dengan delegasi dari Kazan, Rusia, diundang ke acara tersebut dengan pengeluaran mereka ditanggung oleh Pemerintah Daerah Brussel.
Keputusan ini memicu kemarahan dan kritik terhadap Smet, dengan banyak pihak menentang undangan kepada delegasi Iran dan Rusia.
Untuk itu, sebagai hasil dari perdebatan yang berlangsung sejak pekan lalu di antara publik Belgia, Smet menyerahkan pengunduran dirinya.
Salah satu alasan yang diberikan adalah bahwa negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi terhadap Iran dan Rusia.
Dalam pembelaannya, Smet juga menjelaskan bahwa undangan tersebut merupakan kesalahan dari salah satu anggota timnya dan dia tidak mengetahuinya.
"Hati nurani saya juga tidak menyetujui uang Belgia dihabiskan untuk perwakilan rezim Iran atau Rusia. Namun meski itu bukan kesalahan saya secara pribadi, saya harus bertanggung jawab," ujarnya, seperti dimuat
Anadolu Agency, Senin (19/6).
Kontroversi ini juga berdampak pada Menteri Luar Negeri Belgia, Hadja Lahbib, yang juga diminta untuk mengundurkan diri, ia turut menjadi sasaran kritik dari partai oposisi politik.
Partai sayap kanan N-VA berpendapat bahwa visa Belgia diberikan kepada delegasi Iran dan Rusia oleh Kementerian Luar Negeri, oleh karena itu, Lahbib disebut menjadi pihak yang harus bertanggung jawab dengan mengundurkan dirinya.
BERITA TERKAIT: