Hal itu diungkap oleh Inspektur Jenderal Departemen Pertahanan AS dalam sebuah laporan yang dikutip dari
The Defense Post pada Jumat (16/6).
Disebutkan bahwa personel militer yang ditugaskan untuk mentransfer senjata ke Ukraina tidak sepenuhnya menerapkan prosedur operasi standar.
"Mereka tidak berpengalaman dan kurang terlatih, sehingga pengiriman senjata tidak tercatat dengan benar," ungkap laporan tersebut.
Kegagalan pencatatan itu baru diketahui melalui hasil pemeriksaan tiga dari lima pengiriman yang dilakukan oleh militer AS.
Akibatnya, Departemen Pertahanan AS tidak dapat mengkonfirmasi jumlah barang pertahanan yang diterima dengan jumlah barang yang dikirim mereka melalui pelabuhan udara di Polandia.
Beberapa senjata yang tidak tercatat di antaranya pengiriman ribuan senjata kecil, kacamata night vision, dan perlengkapan cuaca dingin.
Kegagalan itu juga akhirnya memaksa personel militer yang bertanggung jawab untuk membuka peti pengiriman kembali dan menghitung barang secara manual.
Meski banyak yang tidak terdata, tetapi militer AS mengklaim tidak ada kehilangan, pencurian, atau pengalihan barang-barang pertahanan yang diberikan ke Ukraina.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: