Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri China Qin Gang saat berbicara dengan rekannya dari AS, Antony Blinken, melalui sambungan telepon pada Rabu (14/6).
Qin mengutarakan bahwa hubungan kedua negara tidak baik-baik saja dan menghadapi sejumlah tantangan sejak kasus penembakan balon udara.
"Sejak awal tahun, hubungan China-Amerika telah menghadapi kesulitan dan tantangan baru,” kata Qin, seperti dimuat
Arab News. Menlu Qin juga mengungkapkan keinginan China untuk hidup berdampingan secara damai dengan AS.
"Sesuai dengan apa yang dikemukakan Presiden Xi Jinping, China ingin memiliki hubungan kerja sama yang saling menguntungkan dan saling menghormati," ujarnya.
Panggilan telepon kedua Menlu itu dilakukan menjelang kunjungan Blinken ke China yang dijadwalkan terjadi hari Minggu mendatang (18/6).
Kunjungan itu awalnya akan dilakukan Februari lalu. Namun Blinken membatalkan perjalanannya menyusul penemuan balon mata-mata China dan penembakan yang dilakukan AS, membuat hubungan kedua negara menjadi tegang.
Dalam beberapa tahun terakhir, ketegangan telah meningkat tajam antara AS dan China terutama terkait negara demokrasi Taiwan.
Namun, baru-baru ini kedua belah pihak nampak lebih akur, terutama ketika penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan dan diplomat top China Wang Yi menggelar pertemuan tertutup di Wina bulan lalu.
BERITA TERKAIT: