Kebijakan itu akan diterapkan selama dua tahun ke depan dan bertujuan untuk melepaskan warga Turkmenistan dari ketergantungan mereka terhadap tembakau.
Dalam sebuah pernyataan pada Minggu (11/6), Serdar menegaskan komitmennya untuk melawan peredaran rokok tanpa kompromi dan menambah daftar negara tanpa tembakau di dunia.
“Negara kami akan meluncurkan gerakan anti-tembakau besar-besaran dengan. Kami akan menindak keras impor produk tembakau ilegal, termasuk pipa shisha dan rokok elektronik," tegasnya, seperti dimuat
Arab News.
Sebenarnya, kebijakan anti-rokok di Turkmenistan telah diterapkan sejak negara bekas Soviet itu diperintah oleh tangan besi dari keluarga Berdymukhamedov selama hampir dua dekade.
Presiden Serdar, yang diberi tampuk kekuasaan tahun lalu oleh ayahnya bernama Gurbanguly, merupakan seorang mantan dokter gigi yang menginginkan negara itu bebas tembakau pada tahun 2025.
Sekitar 20 pemuda ditangkap di perbatasan karena menyelundupkan tembakau dan shisha dan produk rokok elektronik.
Serdar mengaku telah menegur Kepala Dinas Bea Cukai Turkmenistan karena pelaksanaan fungsinya yang buruk.
BERITA TERKAIT: