Mereka memaparkan temuan mereka pada peristiwa jebolnya bendungan Kakhovka yang berdampak pada kerusakan Pembangkit Listrik Tenaga Air (HPP) Kakhovka. Data yang dikumpulkan jelas menunjukkan sinyal bahwa ada ledakan yang kuat kata mereka.
"NORSAR telah menganalisis sinyal seismik dari stasiun regional. Data dari stasiun seismik regional menunjukkan sinyal yang jelas pada Selasa 6 Juni pukul 02:54 waktu setempat (atau 01:54 waktu Norwegia)," ," kata organisasi itu, seperti dikutip dari
TASS, Jumat (9/6).
"Waktu dan lokasi (koordinat: 46.7776, 33.37) bertepatan dengan laporan di media tentang keruntuhan dari bendungan Kakhovka. Sinyal menunjukkan bahwa ada ledakan," kata laporan itu, menambahkan bahwa beberapa menit sebelumnya, sekitar pukul 02:35, ada sinyal ledakan yang lemah yang berasal dari arah Bendungan Kakhovka.
NORSAR tidak membuat kesimpulan siapa pelakunya. Namun, intelijen Ukraina mengatakan telah menyadap panggilan telepon yang membuktikan "kelompok sabotase" Rusia meledakkan bendungan dan stasiun pembangkit listrik tenaga air Kakhovka pada Selasa pagi di wilayah Kherson.
Dikutip dari Reuters, Dinas Keamanan Ukraina (SBU) memposting klip audio satu setengah menit di saluran Telegram tentang percakapan dua pria yang tampaknya sedang mendiskusikan dampak dari bencana dalam bahasa Rusia.
"Mereka (Ukraina) tidak menyerang. Itu adalah kelompok sabotase kami," kata salah satu pria dalam rekaman itu, yang digambarkan oleh SBU sebagai tentara Rusia. Pria itu mengatakan bahwa pihak Rusia sengaja ingin menakut-nakuti Ukraina dengan meledakkan bendungan.
Belum diketahui tentang kebenaran dari klip audio itu.
Jebolnya bendungan Kakhovka mengakibatkan rusaknya katup pintu air yang memicu pelepasan air yang tidak terkendali. Menurut layanan darurat, ada 35 komunitas di zona banjir, dan penduduk desa terdekat sedang dievakuasi. Delapan orang dilaporkan meninggal dan lebih dari 60 dibawa ke rumah sakit.
Penghancuran bendungan dan pembangkit listrik tenaga air telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius dengan lahan pertanian di sepanjang Sungai Dnieper terendam dan hanyut.
Rusia dan Ukraina saling beradu klaim saling menuduh.
Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov menggambarkan serangan di bendungan Kakhovka sebagai tindakan sabotase yang disengaja oleh pasukan Ukraina, menambahkan bahwa rezim Kyiv harus memikul tanggung jawab penuh atas konsekuensinya.
BERITA TERKAIT: