Hal itu diungkap oleh Wakil Kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Pihak-pihak yang Menentang di Suriah, Laksamana Muda Oleg Gurinov, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
Mehr News pada Jumat (9/6).
Gurinov menjelaskan bahwa pasukan gabungan melakukan operasi khusus untuk menemukan, memblokir, dan menetralisir, kelompok teroris yang beroperasi di provinsi selatan Suriah.
"Mereka berhasil membunuh 20 militan, menemukan sembilan gudang senjata dan amunisi serta menghancurkan 30 tempat persembunyian mereka," ungkapnya.
Berdasarkan perjanjian damai Astana tahun 2017 antara Iran, Rusia, dan Turki, terdapat empat zona de-eskalasi yang didirikan di Suriah.
Tiga wilayah berada di bawah kendali tentara Suriah pada 2018, tetapi wilayah keempat, yang mencakup provinsi Idlib di barat laut Suriah dan sebagian kecil provinsi Latakia, Hama, dan Aleppo, masih berada di bawah kendali kelompok teroris dan musuh.
BERITA TERKAIT: