Hal tersebut diumumkan oleh pihak pengelola kamp Al-Husun di kota Marib, yang mendesak langkah-langkah cepat untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
“Jumlah kasus demam berdarah telah meningkat di kamp Marib. Setidaknya 106 kasus terdeteksi di kamp Al-Husun dalam 9 hari terakhir,” kata pihak pengelola.
Saat ini, ratusan pengungsi yang dikonfirmasi terkena demam berdarah telah dipindahkan ke Rumah Sakit Al-Husun di Direktorat Al-Wadi untuk mendapat penanganan serius.
Mengutip
New Arab, Senin (5/6), wabah demam berdarah dengan cepat menyebar di antara para pengungsi sejak awal musim panas ini, yang disebabkan oleh kenaikan suhu dan penyebaran nyamuk yang meningkat di kamp.
Untuk membantu membatasi kasus, pengelola kamp di Marib mendesak seluruh pengungsi dan masyarakat setempat untuk mengenakan pakaian lengan panjang, menyemprotkan atau menggunakan obat anti-serangga hingga menggunakan kelambu.
Mereka juga mendesak untuk menghilangkan lokasi tempat nyamuk bersarang, seperti genangan-genangan air kecil, di sekitar rumah dan kamp-kamp pengungsi.
BERITA TERKAIT: