Data tersebut dirilis untuk memperingati Hati Internasional Anak-anak Korban Agresi yang dideklarasikan setiap tanggal 4 Juni. Peringatan ini dimulai sejak 1982 untuk anak-anak Palestina dan Lebanon yang terdampak konflik.
Menurut laporan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), hampir 24 ribu pelanggaran serius terhadap anak-anak dalam konflik bersenjata dilaporkan terjadi sepanjang tahun 2021.
Kejahatan paling umum terhadap anak-anak termasuk pembunuhan, mutilasi, perekrutan untuk perang, dan penolakan akses ke bantuan kemanusiaan.
Sebanyak 2.515 anak tewas, sementara 5.555 anak menjadi cacat pada periode yang sama.
Afghanistan, Republik Demokratik Kongo, Israel, Palestina, Somalia, Suriah, dan Yaman termasuk di antara negara-negara dengan kejahatan terhadap anak terbanyak.
Sementara kejahatan penculikan anak naik 20 persen, kasus pelecehan seksual naik lebih dari 20 persen dari tahun sebelumnya.
BERITA TERKAIT: