Menurut laporan dari pihak berwenang pada Kamis (1/6), mereka sedang melakukan pencarian tujuh pemuda yang hilang pada pekan lalu di negaranya, ketika menemukan puluhan tas berisi bagian tubuh manusia di jurang itu.
"Empat puluh lima tas dengan sisa-sisa manusia telah diekstraksi milik laki-laki dan perempuan," kata kantor kejaksaan negara dalam sebuah pernyataan.
Seperti dimuat
Digital Djournal, penemuan mengerikan itu terjadi pada Selasa, di dasar jurang setinggi 40 meter di kotamadya Zapopan, pinggiran Guadalajara, pusat industri besar.
Sejauh ini ahli forensik sendiri masih belum menentukan jumlah korban dan identitas mereka, karena penyelidikan masih terus dilakukan oleh pihak berwenang Meksiko.
Sejak akhir Mei lalu, kepolisian negara bagian terus disibukkan dengan pencarian intensif terhadap dua wanita dan lima pria, semuanya berusia sekitar 30 tahun yang dilaporkan hilang pada 20 Mei lalu.
Laporan orang hilang yang dibuat secara terpisah dengan hari yang berbeda itu menemukan bahwa mereka semua bekerja di call center yang sama, dan dengan area yang sama tempat jenazah itu ditemukan.
Penyelidikan awal menunjukkan bahwa call center tersebut mungkin terlibat dalam aktivitas ilegal, dan media lokal melaporkan bahwa pihak berwenang telah menemukan mariyuana, kain dan lap pembersih dengan noda darah serta dokumen tentang kemungkinan aktivitas komersial.
Namun kerabat korban yang hilang menuduh pihak berwenang berusaha mengkriminalkan para korban dengan berpura-pura menemukan mariyuana itu.
Dalam beberapa tahun terakhir, di berbagai wilayah Jalisco, jenazah manusia ditemukan di dalam tas atau di kuburan darurat tanpa tanda.
Pada tahun 2021, di kotamadya Tonala, di Jalisco, ditemukan sekitar 70 kantong dengan jenazah yang diidentifikasi berjumlah 11 orang.
Meksiko telah mencatat lebih dari 340.000 pembunuhan dan sekitar 100.000 kasus hilang, yang sebagian besar dikaitkan dengan organisasi kriminal, sejak operasi serangan anti-narkoba militer yang kontroversial diluncurkan pada Desember 2006 lalu.
BERITA TERKAIT: