"Pengalihan amunisi nuklir telah dimulai," kata Lukashenko kepada wartawan, pada pertemuan Dewan Ekonomi Eurasia di Moskow, seperti dikutip dari
AFP, Jumat (26/5).
Lukashenko telah mengizinkan wilayahnya - yang berbatasan dengan Ukraina, Polandia dan Lituania - untuk berfungsi sebagai landasan peluncuran bagi serangan Rusia ke Ukraina.
Pada Maret, Putin mengumumkan dia akan menempatkan senjata nuklir taktis atau jarak pendek ke wilayah Belarusia, yang menuai kecaman dari Barat.
Lukashenko mengatakan Putin telah memberitahunya pada Rabu (24/5) bahwa dia telah menandatangani keputusan tentang transfer tersebut.
Di hari yang sama, pemimpin oposisi Belarusia Svetlana Tikhanovskaya mengatakan langkah itu tidak hanya akan membahayakan nyawa orang Belarusia tetapi juga menciptakan ancaman baru terhadap Ukraina dan seluruh Eropa.
“Itu akan membuat Belarusia menjadi sandera ambisi kekaisaran Rusia,” kata Tikhanovskaya.
Senjata nuklir taktis adalah senjata medan perang yang, meski menghancurkan, memiliki hasil yang lebih kecil dibandingkan dengan senjata strategis jarak jauh.
Pengumuman Putin telah memicu kekhawatiran akan konflik nuklir.
Rencana untuk mengerahkan senjata nuklir taktis di tanah asing adalah yang pertama dilakukan Rusia sejak 1991. Keputusan itu diambil saat Rusia harus bersiap menghadapi potensi serangan balik Ukraina dalam perang yang telah berlangsung selama 15 bulan.
Kremlin membela keputusan itu dengan mengatakan bahwa itu diprovokasi oleh kekuatan barat yang mendukung Ukraina.
BERITA TERKAIT: